KONFLIK DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis konflik!
Konflik
organisasi (Organizational conflik) adalah ketidak sesuaian antara dua atau
lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang harus membagi sumber daya
yang terbatas atau kegiatan- kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa
mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi. Konflik
organisasi juga dapat diartikan sebagai perilaku anggota organisasi yang
dicurahkan untuk beroposisi terhadap anggota yang lain. Pada dasarnya proses
konflik bermula pada saat satu pihak dibuat tidak senang oleh, atau akan
berbuat tidak menyenangkan kepada pihak lain mengenai suatu hal yang oleh pihak
pertama dianggap penting. Perbedaan konflik dan persaingan (kompetisi) terletak
pada apakah salah satu pihak mampu untuk menjaga dirinya dari gangguan pihak
lain dalam pencapaian tujuannya.
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4
macam :
* Konflik
antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan
dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
* Konflik
antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
* Konflik
kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
* Koonflik
antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
* Konflik
antar atau tidak antar agama
* Konflik
antar politik
2. Sebutkan sebab-sebab timbulnya
konflik ?
- Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan
perasaan.
- Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
- Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak
dalam masyarakat.
- Pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan-
kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk
memperebutkan sumber daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau
lebih kelompok- kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.
- Kelangkaan sumber daya dan dana yang langka. Hal ini karena
suatu individu atau organisasi yang memiliki sumber daya dan dana yang
terbatas.
- Saling ketergantungan pekerjaan. Ketergantungan
pekerjaan satu arah. Berbeda dengan sebelumnya, ketergantungan pekerjaan satu
arah berarti bahwa keseimbangan kekuasaan telah bergeser, konflik pasti lebih
tinggi karena unit yang dominan mempunyai dorongan yang sedikit saja untuk bekerja
sama dengan unit yang berada di bawahnya.
- Ketidakjelasan tanggung jawab atau yurisdiksi. Dalam hal
tertentu, pada dasarnya orang memang tidak ingin bertanggung jawab, terlebih
mengenai hal- hal yang berakibat tidak atau kurang menguntungkan. Apabila hal
ini menyangkut beberapa pihak dan masing- masing tidak mau bertanggung jawab
maka kejadian seperti ini dapat menimbulkan konflik.
- Ketidakterbukaan terhadap satu sama lain
3.
Sebutkan contoh konflik yang terjadi dalam organisasi?
Contoh
konflik yang fungsional dengan kasus seorang manajer perusahaan yang menghadapi
masalah tentang bagaimana mengalokasikan dana untuk meningkatkan penjualan
masing-masing jenis produk. Pada saat itu setiap produk line berada pada suatu
devisi. Salah satu cara pengalokasian mungkindengan memberikan dana tersebut kepada
devisi yang bisa mengelola dana
dengan efektif dan efisien. Jadi devisi yang kurang produktif tidak akan
memperoleh dana tersebut. Tentu saja di sini timbul konflik tentang
pengalokasian dana. Meskipun dipandang dari fihak devisi yang menerima
alokasi dana yang kurang, konflik ini dipandang infungsional, tetapi dipandang
dari perusahaan secara keseluruhan konflik ini adalah fungsional, karena akan
mendorong setiap devisi untuk lebih produktif
dengan efektif dan efisien. Jadi devisi yang kurang produktif tidak akan
memperoleh dana tersebut. Tentu saja di sini timbul konflik tentang
pengalokasian dana. Meskipun dipandang dari fihak devisi yang menerima
alokasi dana yang kurang, konflik ini dipandang infungsional, tetapi dipandang
dari perusahaan secara keseluruhan konflik ini adalah fungsional, karena akan
mendorong setiap devisi untuk lebih produktif
4. Jelaskan
proses pengambilan keputusan?
Pengambilan keputusan adalah
menentukan suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara bersama -
sama. Keputusan terdiri dari :
· Keputusan Strategis
Yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari
suatu organisasi.
· Keputusan Taktis
Keputusan yang diambil oleh manajement menengah.
· Keputusan Operasional
Keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.
Pengambilan
keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai
alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan
masalah. Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert
A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga
langkah utama, yaitu:
- Kegiatan Intelijen
Menyangkut
pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
- Kegiatan Desain
Tahap ini
menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan
yang mungkin dilakukan.
- Kegiatan Pemilihan
Pemilihan
serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Sedangkan
menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
- Proses pencarian/penemuan tujuan
- Formulasi tujuan
- Pemilihan Alternatif
- Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan
konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, Menurut ELBING
ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
- Identifikasi dan Diagnosa masalah
- Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
- Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
- Pemilihan Alternatif terbaik
- Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil
Sumber