Kamis, 10 Januari 2013

Tugas Minggu ke 4 Teori organisasi umum 1


Hubungan komunikasi dan kepemimpinan komunikasi dalam organisasi.



A. HUBUNGAN

Hubungan yang terjalin didalam suatu organisasi baik antar individu maupun antar pimpinan dan bawahan merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi. Hubunagan dalam organisasi terdiri dari hubungan internal (human relation) dan hubungan eksternal (public relation).

·                     Human relation
Human relation adalah seluruh hubungan formal maupun informal yang diciptakan dan dibina dalam  organisasi sehingga tercipta team work yang intim dan harmonis dalam rangka mencapai tujuan.

Human relation yang baik :
1.            Ada loyalitas bawahan terhadap atasan, bawahan terhadap  sesama, atasan terhadap bawahan atau atasan terhadap sesama, anggota terhadap organsasi, ada gairah kerja yang tinggi,
2.            Ada moral kerja yang tinggi,
3.            Ada disiplin yang tinggi,
4.            Penyelewengan yang terjadi sedikit.
·                     Public relation
Public relation adalah seluruh kegiatan yangg dijalankan organisasi terhadap pihak lain dalam rangka membina pengertian dan dukungan demi tercapainya tujuan organisasi dengan sebaik-baiknya.

Kegiatan public relation :
1.            Bertujuan memberi gambaran sejelasnya pada pihak lain tentang aktivitas organisasi  dan memberikan dukungan terhadap organisasi dan kegiatannya,
2.            Merupakan tangggung jawab setiap anggota organisasi,
3.            Bukan hanya dilakukan pada jam kantor, juga dimanifestasikan dengan cara hidup anggota   organisasi di luar jam kerja,
4.            PR formal dilakukan oleh unit PR, bersifat informasi pada pihak luar tentang kegiatan organisasi, biasanya berbentuk press release, iklan, dsb
5.            PR informal dilakukan semua anggota organisasi, berbentuk tindak tanduk dan tata laku di luar organisasi yang menunjang nama organisasi.
Jadi, pentingnya hubungan komunikasi dan kepemimpinan dalam organisasi adalah untuk memperbaiki organisasi itu sendiri. Serta kemajuan organisasi, dimana suatu organisasi bisa dikatakan sukses apabila hubungan komunikasi antara patner kerjanya harmonis. Begitu pula kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin sukses. Karena kepemimpinan mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.




B. komunikasi

Pengertian Komunikasi Organisasi
Ø      Organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individual yang berhierarki secara jenjang dan memiliki sistem pembagian tugas untuk mencapai tujuan tertentu
Ø      DeVito (1997:337), menjelaskan organisasi sebagai suatu kelompok individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu

Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
  1. Fungsi informatif
Organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Maksudnya,seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik,dan lebih tepat.
  1. Fungsi regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
§         Ada dua hal yang berpengaru terhadap fungsi regulatif
Pertama, atasan atau orang yang berada dalam tataran managemen, yaitu mereka memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.
Kedua, berkaitan dengan pesan atau message,pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
  1. fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan lebih suka memersuasi bawahanya dari pada memberi perintah
  1. Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik.


JARINGAN KOMUNIKASI
Jaringan : Saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain.




STRUKTUR JARINGAN KOMUNIKASI
  1. Model Rantai
Metode jaringan komunikasi di sini terdapat lima tingkatan dalam jenjang hirarkisnya dan hanya dikenal komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah (downward), yang artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung (komando) baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan.
  1. Model Roda
Sistem jaringan komunikasi di sini, semua laporan, instruksi perintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih, dan antara bawahan tidak terjadi interaksi (komunikasi sesamanya).
  1. Model Lingkaran
Model jaringan komunikasi lingkaran ini, pada semua anggota/staff bisa terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinya tetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap level.
  1. Model Saluran Bebas/Semua Saluran
Model jaringan komunikasi sistem ini, adalah pengembangan model lingkaran, di mana dari semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya.
  1. Model Huruf ‘Y’
Model jaringan komunikasi dalam organisasi di sini, tidak jauh berbeda dengan model rantai, yaitu terdapat empat level jenjang hirarkinya,  satu supervisor mempunyai dua bawahan dan dua atasan mungkin yang berbeda divisi/departemen.

ARUS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

a. Komunikasi ke atas
            Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Misal : dari ketua himpunan ke ketua bidang, atau dari ketua panitia ke para pelaksana.
Komunikasi ini sangat penting untuk mempertahankan dan bagi pertumbuhan organisasi. Muncul manajemen umpan balik yang dapat menumbuhkan semangat kerja bagi anggota organisasi. Adanya perasaan memiliki dan merasa sebagai bagian dari organisasi dari bawahannya.

Masalah yang timbul dalam komunikasi ke atas :
  1. Karena pesan yang mengalir ke atas sering merupakan pesan yang harus didengar oleh hirarki yang lebih tinggi/atasan, para pekerja seringkali enggan menyampaikan pesan yang negatif.
  2. Seringkali pesan yang disampaikan ketas, terutama yang menyangkut ketidakpuasan bawahan, tidak didengar atau ditanggapi oleh manajemen.
  3. Kadang-kadang pesan tidak sampai. Karena disaring oleh penjaga gerbang arus pesan. Atau bisa terjadi lebih baik bertanya pada rekan kerja atau sesama mahasiswa.
  4. Arus ke bawah terlalu besar sehingga tidak ada celah untuk menerima pesan dari bawah.
  5. Hambatan fisik. Biasanya secara fisik pimpinan dengan bawahan berjauhan.


b. Komunikasi ke bawah
            Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Contoh, pesan dari direktur pada sekretaris, dari ketua senat pada bawahannya, dll.

Masalah yang timbul
Manajemen dan bawahan seringkali berbicara dengan bahasa yang berbeda.


c. Komunikasi Lateral
            Merupakan arus pesan antar sesama – ketua bidang ke ketua bidang, anggota ke anggota. Pesan semacam ini bergerak di bagian bidang yang sama di dalam organisasi atau mengalir antar bagian.

Masalah yang timbul
  1. Bahasa yang khusus dikembangkan oleh divisi tertentu di dalam organisasi
  2. Merasa bidangnya adalah yang paling penting dalam organisasi

d. Kabar Burung
Jika tiga jenis komunikasi di atas mengikuti pola struktur formal di dalam organisasi, maka yang tergolong kabar burung tidak mengikuti garis formal semacam itu. Sulit melacak sumber asli penyampai pesan.
Kabar burung seringkali dipergunakan apabila:
  1. Ada perubahan besar dalam organisasi
  2. Informasinya baru
  3. Komunikasi tatap muka secara fisik mudah dilakukan
  4. Anggotanya terkelompokan pada bidang-bidang tertentu.

d. Kepadatan Informasi
Banyaknya informasi yang diterima sehingga timbul kesulitan untuk menentukan informasi mana yang dianggap lebih penting untuk disampaikan terlebih dahulu. Mudahnya informasi dapat diterima dan disebarkan membuat para pemberi pesan lupa bahwa informasi yang disampaikan butuh dicerna terlebih dahulu dan itu membutuhkan waktu. Apalagi informasi yang disampaikan oleh atasan lebih banyak mengenai permasalahan daripada pemecahan.




C. Kepemimpinan dalam organisasi

Pemimpin dan kepemimpinan adalah suatu kata yang tidak dapat dipisahkan scara struktural maupun fungsional. Pemimpin seseorang yang bertanggung jawab. Sedangkan kepemimpinan, proses dimana sesorang mampu atau dapat mempengaruhi keputusan dan dapat memberi contoh untuk mencapai suatu tujuan bersama.

 Organisasi yang berhasil memiliki sebuah ciri utama yang membedakannya dengan organisasi lain yang tidak berhasil, yaitu kepemimpinan yang dinamis dan efektif.
Seorang pemimpin juga harus mempunyai syarat-syarat ideal yang baik yang harus dimiliki, diataranya :

·         Pengetahuan yang luas dan berpendidikan
·         Selalu ingin tahu
·         Bertanggung jawan, dapat dipercaya, tertib dan teratur
·         Dapat mengatur waktunya dengan baik
·         Mampu menganalisis
·         Memiliki daya inga yang kuat, dsb.

Ada 3 teori teori yang mendasari atau sering dipelajari untuk munculnya seorang pemimpin dalam organisasi :
·         Teori genetic
·         Teori social
·         Teori ekologis

Selain teori ada juga tipe tipe kepemimpinan, seperti :
·         Tipe kepemimpinan otokrasi
·         Tipe kepemimpinan militeris
·         Tipe kepemimpinan fathernalistik
·         Tipe kepemimpinan karismatik
Tipe kepemimpinan demokratis

“ Kepemimpinan yang tegas dan bertanggung jawab adalah kepemimpinan yang diingin-inginkan oleh semua orang. Masing-masing orang pasti memiliki cara pemikiran yang berbeda jadi berbeda juga cara kepemimpinannya.”


Sumber: